Rabu, 27 November 2013

Teknik Drift Umum

Teknik Drift Umum

Apakah anda pernah nonton film animasi Initial D, ya.. film animasi dari jepang yang menceritakan tentang seorang anak muda yang mempunyai keahlian dalam mengendarai mobilnya yang tertempa oleh kebiasaan harian membantu ayahnya mengantarkan tahu menuruni pengunungan akina dengan mengendarai mobil AE86.
Keahlian itu yang kita kenal dengan teknik drift, lalu apa itu drift? dan bagaimana sejarahnya?
Setelah saya tanya sama Om google ternyata ada sebuah artikel yang memuat lengkap nih tentang drift.
Drifting merupakan teknik menyetir di mana pengemudi berusaha membuat agar mobilnya berada dalam posisi miring dan meluncur selama mungkin. Biasanya para drifter (pembalap drifting) hanya menggunakan gigi dua dan rem tangan (hand brake) untuk menunjukkan teknik tingkat tinggi ini, karena itulah sangat dibutuhkan keahlian tertentu dan disiplin yang cukup tinggi untuk dapat menguasai teknik mengemudi seperti ini.
Saat ini Drifting sudah menjadi olah raga profesional yang berjalan di bawah bendera D1 Grand Prix tapi sayangnya, sampai saat ini Drifting belum mendapat pengakuan dari FIA (payung besar road race untuk kompetisi balap mobil yang membawahi ajang-ajang balap mobil semacam F1, A1, F3, F3000, GoKart dan World Rally).
Awal mula Drifting tumbuh di Jepang sekitar petengahan 1960-an, dipelopori kalangan motorsport underground yang dijuluki rolling zoku. Mereka mempraktikkan teknik opposite-lock dari reli ini di jalan pegunungan (touge) yang berkelok-kelok dan beraspal licin di wilayah Rokkosan, Hakone, Irohazaka dan Nagano.
Pada tahun 1970-an, Kunimitsu Takahashi, yang merupakan pembalap F1 legenda Jepang, mendapatkan inspirasi ketika ia mencoba bagian depan mobilnya mengikuti apex (titik paling pinggir dari sebuah tikungan) dengan kecepatan tinggi dan menggunakan rem tangan untuk mengikuti tikungan itu.
Pada tahun 2001, Daijiro Inada (pendiri Option Magazine dan Tokyo Auto Salon) bersama Keiichi ‘Dorikin’ (Raja Drifting) Tsuchiya (pembalap turing dan juga ‘Bapak Drifting Profesional’) membuat seri kompetisi drifting profesional, D1 Grand Prix (D1 GP).
Jenis Mobil Untuk Drifting
Biasanya mobil-mobil yang diturunkan dalam ajang drifting adalah mobil-mobil yang berbobot ringan hingga sedang dengan tipe coupe/sedan dan menggunakan penggerak roda belakang atau FR (front engine, rear-wheel-drive) seperti Nissan Skyline, Nissan Sylvia, Toyota Mark II, Toyota Corolla DX, dan Toyota Levin/Sprinter Trueno (AE86). Soalnya pada mobil jenis ini tenaga untuk sliding selalu disalurkan oleh roda belakang, sedangkan roda depan dimanfaatkan untuk mengontrol mobil/drift.
Tapi saat ini, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa mobil-mobil yang menggunakan tipe penggerak seluruh roda FA (front engine, all-wheel-drive) semacam Subaru Impreza WRX STi dan Mitsubishi Lancer Evolution dan penggerak roda depan FF (front engine, front-wheel-drive) juga ikut turun dalam ajang drifting. Kesulitan akan didapat apabila memakai mobil dengan penggerak roda depan atau FF, dimana tenaga dan kontrol ada di roda depan sehingga agak susah untuk menaklukkan beberapa tikungan sekaligus.
Teknik Dasar Drifting
Teknik drifting dilakukan dengan cara membiarkan ban belakang slip dengan alur yang lebih besar daripada ban depan. Ini biasanya terjadi saat mobil dipacu dengan kecepatan tinggi, kemudian arah dibelokan tanpa mengurangi kecepatan mobil. Jika teknik drifting dilakukan dengan tidak tepat, bisa menyebabkan mobil melintir dan kehilangan kendali. Karena itu, kecepatan dan sudut belokan harus diambil secara akurat.
Ada dua teknik utama yang digunakan oleh drifter untuk menciptakan gerakan drift yaitu Clutching (penggunaan kopling) dan braking (penggunaan rem). Dalam teknik clutching, saat mobil pembalap mendekati tikungan, ia akan menekan kopling dan pindah ke gigi 2. Lalu pembalap akan menekan gas sampai sekitar 4500 rpm. Saat kopling dilepas, akan ada putaran kuat pada ban karena saat itu mesin sedang berputar cepat. Kekuatan besar mendadak ini membuat ban belakang berputar sangat cepat sampai kehilangan traksi dan bagian belakang mobil akan melintir.
Sementara dalam teknik braking, pengemudi menarik rem tangan saat memasuki tikungan sehingga menyebabkan ban belakang terkunci dan kehilangan traksi dan menciptakan gerakan drift. Teknik ini adalah satu-satunya teknik yang bisa digunakan untuk mobil-mobil front wheel-drive (FWD). Sementara untuk mobil rear wheel-drive (RWD) memiliki setidaknya satu lusin teknik. Inilah sebabnya lebih banyak pro drifter yang menggunakan mobil rear wheel drive (RWD) untuk dibesut.
Berikut ini ada beberapa teknik yang biasa dipergunakan ketika drifting.
HandBrake Drift
Kopling diinjak dan disaat bersamaan hand-brake ditarik untuk menghilangkan traksi. Ketika traksi sudah hilang, kopling di lepas dan pedal gas ditekan sambil lakukan countersteering.
Power Slide
Syaratnya butuh mobil dengan mesin bertenaga besar. Caranya hanya dengan membejek pedal gas habis dan mengontrol arah mobil dengan setir.
Shift Lock
Drifting dengan cara menurunkan posisi gigi jadi lebih rendah. Hal ini membuat ban mengunci sehingga traksi hilang.
Clutch Kick
Drifting dengan cara menendang kopling segingga menimbulkan guncangan pada transmisi sehingga mempengaruhi keseimbangan mobil. Hal ini bakal membuat mobil slidding.
Braking Drift
Caranya saat masuk tikungan pedal rem diinjak sehingga bobot pindah ke depan. Kemudian pedal gas langsung dipijak sehingga ban belakang kehilangan traksi.
Feint/Scandinavian Flick
Caranya dengan memindahkan bobot kendaraan ke luar dengan cara memutar setir ke arah luar tikungan dan dengan tiba-tiba memutar balik setir sehingga bagian belakang mobil bergeser. Teknik ini seperti cara menikung mayoritas pereli.
Kansei/dynamic drift
Drifting dengan cara mengangkat pedal gas saat kecepatan tinggi. Ini terjadi karena saat pedal gas diangkat bobot pindah dari belakang ke depan.
Saat drift sudah tercipta dengan melakukan teknik yang benar, maka yang selanjutnya harus dilakukan adalah menjaga agar mobil tetap terkontrol. Untuk yang satu ini diperlukan keahlian dari si pengemudi dalam mengontrol kombinasi antara gas dan setir.
Ilustrasi ini memberikan sense yang bagus dari pengemudian dan menginjak pedal gas yang harus anda mengerti untuk menjaga mobil anda ketika melakukan drifting. Ketika menggerakkan mobil dari sudut full drift satu arah ke full drift ke arah yang berlainan, persiapkan untuk bagian belakang yang akan datang dengan tekanan yang berlebih ketika memulai drift dari arah depan. Berikan diri anda banyak ruang untuk menguasai teknik anda agar anda tidak lepas kendali atau menjadi sesuatu yang tidak dapat bergerak.
1.keraskan kemudi (steer hard) sewaktu membelok untuk mulai meluncur, kemudian lakukan banting-kemudi (countersteer) sebelum mobil keluar jalur
2.lanjutkan membanting-kemudi (countersteering) untuk mempertahankan laju luncuran. Ini merupakan tindakan untuk menyeimbangkan
3.sekarang anda mempersiapkan untuk tikungan selanjutnya. Tujuannya adalah agar dapat men-drift sepanjang lintasan yang dilalui tanpa meluruskan mobil selama beberapa saat ketika bagian belakang (buritan) mengayun
4.anda harus memacu kecepatan sekarang, jadi persiapkan untuk membejek gas yang bertujuan untuk menjaga roda bagian belakang tetap meluncur. Traction kills drift!
5.Inilah saat-saat yang tersulit. Menjaga bagian belakang (buritan) tetap meluncur melalui tikungan sangat mudah, tapi men-drift terus pada lintasan lurus yang cukup berat. Pada saat anda kehilangan momentum, posisi mobil akan lurus kembali, tapi anda akan terkejut berpa lama anda dapat mempertahankan posisi meluncurnya.
sejarah terciptanya Drifting
kita kembali ke 30 tahun yang lalu, dimana balapan otomotif pada saat itu adalah satu hiburan yang paling diminati oleh masyarakat di dunia. Kunimitsu Takahashi, adalah pembalap sepeda motor yang banting setir menjadi pembalap mobil. dia dikenal sebagai jawara All Japan Touring Car Championship
ketika pertama kali diadakan disana.
Kunimitsu Takahashi
dia dikenal sebagai pembalap handal yang mampu membelokan mobil dalam kecepatan tinggi dengan mengandalkan Apex pada setiap tikungan tajam. pada saat itu AJTCC masih belum mempunyai aturan untuk cara berbelok ketika balapan, sehingga Kunimitsu dengan leluasa berbelok tajam dengan kecepatan tinggi, bahkan tercatat 188km/jam ketika dia berbelok! itu adalah kecepatan yang sangat tinggi saat berbelok pada saat itu. hanya dia yang menggunakan teknik itu di balapan AJTCC, para penonton sangat antusias ketika dia berbelok dengan kecepatan tinggi dengan “high slip angle” dibarengi dengan asap ban yang sangat pekat keluar dari putaran ban belakang, sebuah pertunjukan luar biasa yang sangat memukau penonton. disitulah dia dikenal sebagai pelopor teknik Drifting…..dia disebut sebagai “bapak pelopor drifting”.
THE ROLLING ZUKU, AND THE DRIFT KING……
pada tahun 1960-”70-an, balapan jalanan sangat marak di jepang banyak remaja dan bahkan orang dewasa pun tidak ketinggalan ikut balapan jalanan. salah satu kelompok pembalap jalanan yang terkenal pada saat itu adalah Rolling Zuku. mereka pulalah para “enyebar Virus”Drifting di jalanan jepang. mereka menggunakan pegunungan (touge) yang berbelok-belok dan beraspal licin di wilayah Rokkosan, Hakone, Irohazaka, dan Nagano untuk balapan. Keiichi Tsuchiya adalah salah seorang pembalap jalanan dari Rolling Zuku. suatu ketika dia acara televisi yang menayangkan balapan AJTCC, dia sangat terkagum-kagum melihat salah seorang dari pembalap AJTCC mampu berbelok dengan kecepatan tinggi
tanpa kehilangan keseimbangan, yang tak lain adalah Kunimitsu.
Keiichi Tsuchiya
Keiichi adalah orang pertama yang sangat tertarik pada teknik Drifting. setiap hari dia berlatih di jalanan daerah pegunungan yang licin dan berkelok-kelok untuk menguasai teknik drifting, sampai pada suatu ketika dia akhirnya menemukan triknya tersendiri dalam menjaga keseimbangan ketika berbelok meluncur, yaitu penggunaan rem
yang seminimal mungkin dan injak gas terus ketika berbelok!
dengan menggunakan mobil AE86 Trueno (jadi keingetan inital D….) yang dimodifikasi olehnya sendiri sedemikian rupa agar dia dapat menggunakan tekniknya itu dengan leluasa, seperti pen-settingan
rem tangan, ban, dan gardan. (mobil AE86 yang ada di initial D adalah mobil milik Keiichi)
suatu malam pada musim panas di jepang, dia mencoba untuk pertama kalinya mengaplikasikan teknik drift pada balapan jalanan. dan tak tanggung2…..dia langsung menang telak dan tentunya membuat
pembalap jalanan lainnya kagum dengan skill yang dimiliki oleh Keiichi.balapandemi balapan jalanan dia menangkan karena dia menggunakan teknik Drift yang pada saat itu tidak seorang pun pembalap jalanan
menguasainya selain dia. karena kemampuannya itulah dia dengan cepat mendapatkan reputasi sebagai “raja jalanan” yang kemudian hari dikenal sebagai “DK” atau “Drift King”. banyak pembalap jalanan dari Rolling Zuku juga mempraktekan teknik Drift yang diajari langsung oleh Keiichi. pada tahun 1987, banyak acara otomotif jepang tertarik
dengan teknik Drift Keiichi, pada saat itu juga banyak pembalap jalanan dan profesional sekalipun terinspirasi untuk mencoba teknik “Opposite-Lock” yang digunakan untuk jalanan aspal……!